Bismillah...
Setelah beristirahat malam, akhirnya
pagi harinya kami check out hotel dan melanjutkan perjalanan di Thailand. Sarapan
pagi di hotel ditemani dengan makanan yang unik dan enak (semacam kayak roti
bakar ada margarin dan gula pasir gitu). Tapi emang, di Thailand makanannya
sangat variatif, enak dan murah lagi hehe. Tujuan pertama kita adalah
silaturahim ke Moslem Students Society (MSS) di Prince of Songkla University
(PSU) di Hatyai. MSS itu semacam lembaga dakwah kampus disana.
|
Prince of Songkla University | | |
|
Suasana Diskusi bersama MSS |
|
snack nya enak (*gak penting) |
Alhamdulillah, sesampainya di kampus
PSU kita disambut dengan sangat ramah dan hangat oleh temen-temen MSS. Dilanjutkan
diskusi dan sharing bersama di dalam salah satu ruangan di kampus PSU. Diceritakan
oleh ketua MSS nya terkait keanggotaan dan kegiatan-kegiatannya di Thailand
(yang notabene minoritas muslim). Jumlah mahasiswa di PSU ini sebanyak 18.641
dan yang beragama Islam sebanyak 2.835, jadi jumlah mahasiswa muslimnya hanya
15% dan tidak semua bergabung di MSS ini. Kemudian juga menceritakan terkait
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh MSS ini. Seperti ada kegiatan advise
camp, yaitu semacam pengenalan kampus untuk mahasiswa muslim. Ada lecture of
Islam, semacam kuliah umum atau kajian keislaman gitu (dilaksanakannya biasanya
per bulan atau bahkan 2 bulan sekali) karena terkendala masih tergolong susah
untuk mencari ustadz disana. Bersyukurlah kita yang hidup di Indonesia, bahkan
di Yogyakarta itu setiap hari pasti ada kajian dimana-mana. Ada juga
development camp, mungkin kalau disini semcam latian kepemimpinan atau traning leadership
gitu untuk mahasiswa muslim. Selain itu, terkait pendanaan mereka juga masih
kesulitan dan terus berjuang untuk mencari donatur-donatur (mengingat minimnya
masyarakat muslim disini). Tapi, sangat salut dengan perjuangan mereka yang
tetap istiqomah berdakwah meskipun rintangannya berat. Sebagai muhasabah diri
kita juga, kita yang berdakwah di Indonesia nggak boleh menyerah begitu saja
hanya karena kerikil-kerikil kecil. #notetomyself.
|
foto bersama MSS |
|
souvenir special dari temen-temen MSS |
|
Sebelum pamit pulang, sambil memebawa souvenir yang diberikan dari MSS |
Setelah berdiskusi, tanya jawab dan
sharing bersama MSS kami pun pamit pulang untuk melanjutkan perjalanan menuju
Chang Puak Camp. Di Chang Puak Camp semacam kebun binatang mini khusus gajah,
jadi disana cuma liat-liat gajah dan gak naik gajah karena berbayar juga haha. Di
Chang Puak Camp Cuma mampir sebentar, karena kami tidak terlalu tertarik juga
hehe. Lanjut menuju Budha Sleeping yaitu disana ada patung besar budha yang
sedang tidur. Disini kita hanya berfoto-foto ria dan berwefie bersama.
|
Chang Puak Camp |
|
Budha Sleeping |
Melanjutkan perjalanan menuju Tan
Kwan Hill, diluarnya banyak banget monyet dan burung berkeliaran. Kemudian,
beberapa orang dari kita penasaran untuk masuk ke Tang Kuak Hill dan membayar tiket
masuk. Kata tour guide nya nanti bisa naik dan bisa melihat semua daerah hatyai
dari atas. Kemudian kita antri untuk naik lift menuju ke atas (uniknya lifnya
itu berjalur serong ke atas). Sesampainya di atas, pemandangannya bagus dan
bisa melihat seluruh kota Hatyai. Mungkin kalau di Yogya semcam bukit bintang
di Gunung Kidul. Tapi lebih bagus ini, karena daerahnya cukup luas, jadi jarak
pandang kita pun juga bisa melihat dari berbagai sudut.
|
burung dan monyet didekat Tang Kuak Hill |
|
Tang Kuak Hill |
|
pemandangan dari atas |
|
salah satu spot di tang kuak hill |
|
salah satu bangunan yang ada di atas |
|
ini rel untuk lift (kayak tangga gitu) |
Perjalanan menuju Kepala Naga, yaitu
patung kepala naga yang ada di Thailand. Jadi ceritanya ada patung kepala naga,
badan naga dan ekor naga nya. Tetapi, tempatnya terpisah-pisah gitu. Kata beberapa
temen, ini pengganti nggak bisa liat merlion karena lagi direnov, sekarang bisa
liat kepala naga di Thailand haha. Destinasi terakhir adalah di Samila Beach,
letak pantainya di daerah perkotaan jadi deket banget sama jalan raya. Di pantai
sekalian transit untuk tempat makan siang. Suasananya syahdu dan lumayan sejuk,
tempatnya luas dan banyak penjual-penjual souvenir juga. Disinilah banyak
temen-temen yang merasa dirugikan, karena penjual souvenir disini lebih murah
banget kalau dibandingkan dengan penjual yang di toko souvenir sebelumnya, hehe.
Terjadilah saling pinjam meminjam uang dan beli barengan. Hikmahnya, besok lagi
kalau travelling jangan asal memborong oleh-oleh di satu tempat aja, harus
survey terlebih dahulu, hhe.
|
es krim kelapa (*tapi batoknya disuruh balikin) |
|
makan es krim patungan bertiga (*biar irit) |
|
patung kepala naga |
Alhamdulillah, sore itu pun kami meninggalkan
Tahiland dan melanjutkan perjalanan menuju Malaysia via perjalanan darat (naik
bus). Selama sekitar 8-9 jam perjalanan di dalam bus dan terakhir kami singgah
di rest area Malaysia untuk makan malam. Sempat khawatir bakalan telat sampai
di KLIA 2 Airport, tapi Alhamdulillah waktunya masih ada untuk persiapan
boarding pass meskipun jalannya lumayan jauh menuju ruang tunggunya.
|
bersama temen-temen yang nggak bisa nahan lapar setelah dari pesawat |
Finally, alhamdulillah sekitar pukul
7 pagi kita semua selamat sampai Jakarta . Beberapa dari kita pun mulai
berpamitan satu sama lain untuk kembali dengan aktivitas terbaiknya
masing-masing. Kemudian saya masih harus menunggu, karena jadwal pesawat ke
Yogyakarta nya sekitar jam 5 sore. Pertama kali nya pergi naik pesawat sendiri
dan Qadarullah pesawatnya ada kendala teknis plus delay. Sehingga, pesawatnya
baru berangkat sekitar jam setengah 8 malam dan sampai Yogyakarta sekitar jam
setengah 10 malam.
Alhamdulillah, terimkasih ya Allah
telah diberikan kesempatan untuk menapaki belahan bumiMu yang lain. Terimakasih
kepada semua temen-temen Youth 4 Movement 2018 yang sangat luar biasa dan
keren-keren. Semoga nanti kita bisa dipertemukan lagi dalam keadaan yang lebih
baik lagi. Selamat dan semangat melanjutkan kebaikan di tempat masing-masing
ya... ^__^. Semoga, suatu hari nanti Allah perkenankan lagi untuk menapaki
belahan bumi lainNya sebagai bentuk syukur dan tafakur saya. Teringat,
perkataan seseorang kepada saya, “semakin banyak kamu melakukan perjalanan,
maka kamu akan semakin dewasa”. Ohya, InsyaaAllah akan rilis buku juga tentang
kisah perjalanan dari temen-temen Youth 4 Movement 2018 ini, judulnya
travelinspire.
#Youth4Movement2018
#Youth4MoveSick
#MyFirstTrip
#MyJourney
#Malaysia #Singapore #Thailand
Komentar
Posting Komentar