Langsung ke konten utama

My Journey : Day 3




Bismillah...
            Setelah beristirahat dan merebahkan tubuh di kasur hotel sebentar, akhirnya kami bersiap untuk melakukan perjalanan lagi di Malaysia. Kunjungan pertama kami di PPWI (Pusat Pendidikan Warga Indonesia) di Klang, Selangor, Malaysia. PPWI ini bertujuan untuk dapat menyekolahkan putra-putri WNI yang berdomisili di Malaysia. Sekolah ini didirikan oleh sepasang suami-istri kewarganegaraan Malaysia yang mempunyai keturunan Bugis, Sulawesi Selatan yang peduli dengan nasib pendidikan anak Buruh Migran Indonesia (BMI). Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) di Sekolah Indonesia Klang ini tidak dapat dibuat secara resmi karena siswanya adalah anak TKI Ilegal. Mereka masuk melalui jalur tikus dan ada juga yang lahir dan dibesarkan di penempatan kerja.
            Setibanya kami di PPWI Klang, Sleangor langsung disambut hangat oleh pelukan dan senyuman siswa-siswi. Kami pun menyapa, bercengkrama dan bermain bersama mereka. Hampir seluruh anak-anak disana belum pernah menginjakkan kaki di negerinya sendiri (re:Indonesia). Mereka sangat antusias dan bahagia sekali ketika kami berkunjung dan bermain disana. Namun, karena terbatasnya waktu akhirnya kami terpaksa menyudahi bermain dengan anak-anak yang lucu itu. Kami langsung menuju ruangan untuk berbincang bersama Ibu Kepala Sekolah sekaligus penyerahan donasi buku. 

            MasyaaAllah, mendengar cerita dari Ibu Kepsek tentang perjuangan mengajar disini membuat saya ‘speechless’. Beliau ini seorang wanita hebat asli Surabaya yang mengabdikan dirinya sebagai kepala sekolah sekaligus guru (cikgu), karena disini hanya ada 2 cikgu dimana harus mengajar semua kelas dari tingkat SD-SMP. Terkadang ada juga mahasiswa dari Indonesia yang praktek mengajar (PKL) disini. 

            Kondisi siswa disni, banyak anak-anak yang masih buta huruf atau angka yang langsung didaftarkan oleh orang tuanya sesuai dengan permintaan kelas dari orang tuanya tersebut (misal : usianya sudah 10 tahun harus langsung masuk ke kelas 4 SD sesuai permintaan orang tua, meskipun belum bisa baca tulis). Yaps, bisa kita bayangkan bagaimana perjuangan para cikgu disana untuk mengajar berbagai siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda. Dari segi fasilitas pun masih kurang (buku, perlengkapan belajar-mengajar, dll). Ohya, sekolah ini berada dibawah toilet dan tempat wudhu sebuah masjid. Pernah suatu saat, toilet dan tempat wudhu masjid itu bocor. Alhasil kelas pun banjir penuh dengan air najis dari masjid tersebut. 

            Target pengajaran disana ialah supaya siswa-siswa itu bisa membaca, menulis dan berhitung. Dengan harapan nantinya mereka bisa mempunyai skill untuk bekerja di Malaysia (re:tidak bernasib sama dengan ortunya, karena masih ada juga ortunya yang masih buta huruf/angka). Kurikulum disini masih menggunakan KTSP 2006, jadi kalau temen-temen ada yang mau donasi buku mereka butuh buku-buku pelajaran dengan KTSP 2006. Dengan kondisi cikgu yang hanya 3 orang dengan siswa-siswa yang banyak dengan berbagai karakter, maka kuncinya harus ikhlas dan sabar selama mengajar serta memiliki rasa perjuangan bahwa siswa-siswa itu mempunyai hubungan ddarah dengan kita (darah Indonesia). Sebab, tidak sedikit para pengajar PKL yang ikut mengajar disini sering tidak betah/tidak sabar dengan kondisinya. Beliau mengatakan bahwa, “kalau mau cari duit atau kaya ya nggak disini, tapi kalau mau cari surga ya disini”. Itu kalimat yang membuat hati saya langsung ‘deg’. Membuat saya untuk kembali mengingat terkait apa orientasi hidup ini, apa yang kita kejar di dunia ini? apa yang kita cari? Yang nantinya kita semua akan ‘pulang’ dengan perbekalan masing-masing. Semoga Allah selalu menguatkan cikgu-cikgu dan anak-anak disana. Kalau ada yang berminat membantu, mereka lebih membutuhkan fasilitas (buku, perlengkapan mengajar,dll) bukan uang.

            Setelah banyak belajar di PPWI Klang tersebut kami melanjutkan perjalanan. Tujuan awalnya ialah berkunjung ke IIUM (International Islamic University of Malaysia), namun qadarullah karena alasan waktu yang mepet akhirnya langsung melanjutkan kunjungan ke KBRI Kuala Lumpur. Semoga besok diberikan kesempatan untuk bisa berkunjung ke IIUM. Di KBRI kami melakukan diskusi bersama pihak atase pendidikan. Kami berdiskusi terkait kondisi pendidikan yang ada di PPWI. Memang masalahnya kalau di runut sangat kompleks, dari pihak KBRI pun juga telah mengusahakan berbagai solusi. KBRI Kuala Lumpur merupakan KBRI yang paling sibuk, sebab penduduk WNI paling banyak berada di Malaysia. Disisi lain, kita sebagai pemuda juga harus ikut andil dalam proses menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dengan butuh dukungan dari pihak pemerintah. 

            Perjalanan pun dilanjutkan menuju KL Gallery Twin Tower dan Central Market Malaysia. Menuju gedung kembar sebagai salah satu iconic di Malaysia. Yaps, malam hari terlihat begitu indah cahaya yang memancar dari gedung kembar itu. Ramai sekali orang-orang disini hanya untuk berswafoto ria, termasuk kami semua haha. Di dalam Twin Tower ada juga mall yang cukup besar disana, tapi kami hanya numpang sholat dan ke toilet hehe. Setelah berfoto ria di Twin Tower, kami melanjutkan perjalanan menuju Central Market untuk membeli oleh-oleh. Salah satu tujuan saya yaitu beli coklat dan m*lo wkwk. Alhamdulillah selesai juga perjalanan di Malaysia dan kami harus bersiap langsung melanjutkan perjalanan ke Thailand melalui jalur darat (a.k.a naik bus) yang memakan waktu sekitar 9 jam. See you in Thailand... ^__^


B e r s a m b u n g . . . 

#Youth4Movement2018
#Youth4MoveSick
#MyFirstTrip
#MyJourney
#Malaysia #Singapore #Thailand

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Buku dan Kelas Pra-Nikah

Grafik Kehidupan Manusia

  Fase kehidupan manusia akan terus bergulir, dimulai saat kita lahir hingga nanti meninggal dunia. Fase ini dapat kita gambarkan menggunakan grafik distribusi normal (yang pernah belajar statistika pasti sudah tidak asing dengan ini 😊 ). Saya mencoba membuat grafik fase kehidupan manusia dengan sumbu x (usia) dan sumbu y (kekuatan). Nilai paling kiri saya mulai dari 0 tahun (sejak lahir) hingga >65 atau tak terhingga (karena usia meninggal setiap orang berbeda-beda). Secara umum terbagi menjadi tiga fase dan secara khusus saya bagi menjadi 5 fase.   Pembagian 3 fase berdasarkan QS Ar Rum ayat 54 yakni, Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah , kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat , kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban...   Ibn Katsir di dalam Tafsirnya saat menjelaskan tentang ayat ini menulis, Kemudian ia keluar dari rahim ibunya , lemah , kurus, dan tak berdaya. Kemu...

Tazkiyatun Nafs (Belajar Membersihkan Hati Kepada 3 Ulama)

  Tazkiyatun Nafs (Belajar Membersihkan Hati Kepada 3 Ulama Besar:  Imam Al Ghazali, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Ibnu Rajab Al-Hanbali) Bismillah… Buku ini judul aslinya Tazkiyatun Nufus wa Tarbiyatuha Kama Yuqahirrruhu ‘Ulama ‘is Salaf; Ibnu Rajab Al Hanbali, Ibnu Qayyim, Abu Hamid Al Ghazali dengan penerjemah Umar Mujtahid dan penyusunnya Dr.Ahmad Farid. Ini buku tazkiyatun nafs yang simple dan singkat karena hanya 208 halaman, jadi lebih cepat menyelesaikannya dan dengan bahasa yang ringan. Salah satu buku yang wajib dibaca, diresapi dan diamalkan nih buat kita seorang muslim/muslimah. Beberapa bab yang dibahas di buku ini antara lain, ikhlas, niatm ilmu, hati, zuhud, nafsu, muhasabah, sabar, syukur, tawakal, mencintai Allah, ridha, raja’, khauf, dunia yang hina dan tobat. IKHLAS adalah memurnikan niat bertaqarrub kepada Allah dari segala yang mengotorinya. Ikhlas merupakan syarat diterimanya amal saleh. Obat ikhlas adalah mematahkan kesenangan diri, memutus sif...