Alhamdulillah ya Allah, begitu besar
nikmat yang telah Engkau berikan pada hambaMu ini. Yap, inilah ujian keimanan
selama berproses berjuang untuk menyelesaikan skripsi. Sedih, bingung, galau, bahagia, menangis,
kesal, terharu, sabar, lelah rasa yang telah ikut melengkapi perjalanan ini.
Saya telah belajar banyak hal.
Pertama, Semua itu tentang rezeki. Awal perbincangan anak-anak
skripsi yaitu tentang pembagian dosen pembimbing. Ada yang sesuai dengan
pilihannya, ada juga yang tidak sesuai. Jadilah banyak perbincangan, “wah enak dapet pak/bu itu...” atau ada
yang bilang “aduh, aku dapet pak/bu ini
ee...”. Kemudian hingga berproses selama bimbimgan skripsi, temen-temen
mulai bercerita. Macam-macam ceritanya, ada yang sangat susah menemui
dosbingnya, ada yang harus berkali-kali ganti jurnal karena nggak di acc
judulnya, ada yang diminta nentuin judul sendiri, ada yang harus berjam-jam
untuk bertemu, ada yang harus ngantri ketika mau ketemu dan cerita lainnya.
Hingga ketika ujian skripsi (pendadaran) pasti yang menjadi perbincangan adalah
dosen penguji. Pertanyaan yang pasti muncul ialah, “siapa dosen pengujinya?” dan dengan komentar yang beraneka ragam, “wah kok pengujinya enak..” atau “kalau sama pak/bu itu nanti revisinya harus
sering ketemu..”. Belajar dari sini, semua itu tentang rezeki. Ada yang
dimudahkan saat proses awal ketika konsultasi dengan dosen pembimbing, ada juga
yang dimudahkan ketika ujian skripsi dengan dosen penguji yang baik dan ada
juga yang dimudahkan saat revisian. Allah telah mengatur rezeki hambaNya dengan
adil. Tinggal bagaimana kita bisa menerima dan menghadapinya dengan cara terbaik.
Kedua, jangan remehkan sebuah doa dari siapapun dan bantuan sekecil apapun.
Selain doa kedua orang tua, keluarga, sahabat dan saudara ada doa-doa dari
orang lain. Qadarullah, satu bulan menjelang ujian skripsi saya bertemu oleh
beberapa orang yang sudah lama tidak bersua. Selain itu saya bertemu dengan
orang-orang yang tidak saya kenal yang kemudian mendoakan saya. Seperti bapak
driver online yang mengantarkan saya pulang setelah sidang ditundan dan beliau
mendoakan semoga dimudahkan kedepannya. Ada juga bapak penjual bensin langgnan
saya yang mendoakan, “semoga sukses ya mbak kuliahnya”. Aamiin... sekali lagi
jangan remehkan doa-doa baik dari siapa pun karena kita tak pernah tau mana doa
yang Allah ijabah.
Ketiga, ujian itu bukan tentang berhasil atau
tidak , tetapi tentang iman kita bertambah atau tidak. Bagi saya,
skripsi ini merupakan salah satu ujian istimewa yang pernah saya rasakan selama
ini. Ujian yang berbeda ketika dahulu berada di bangku SMP ataupun SMA. Begitu banyak
hal yang saya lalui selama mengerjakan skripsi dari awal hingga akhir. Sebuah perjuangan
dalam pengerjaan skripsi. Sedih dan lelah seakan menjadi sebuah perasaan yang
sering menghampiri di saat-saat seperti itu. Hingga, pernah suatu ketika
berpikir bahwa “bagaimana kalau saya tidak bisa menyelesaikan skripsi ini?”. Itu
sebuah pemikiran ketika saya berada dititik terlemah, ya lemah imannya. Kurang percaya
dan yakin sama Allah. Kemudian, Allah mengerakkan hati saya untuk kembali
berdzikir kepadaNya dan juga menonton video-video ceramah di media sosial,
terkhusus videonya Ust Hanan Attaki. Semua yang bertemakan tentang ujian,
kesabaran, keyakinan pada Allah dan pertolongan Allah, muhasabah diri, taubat,
dll saya putar. Begitu pula tausyiah-tausyiah dari ulama lain seperti Aa Gym
yang sering diputar di radio mq fm jogja. Alhamdulillah, meskipun sambil
nangis-nangis tapi semakin bertambah lagi semangat dan yakinnya sama Allah. Jangan
risau, Allah selalu bersama kita. Tidak mungkin Allah itu melupakan atau
meninggalkan hambaNya, bahkan seringnya justru kita yang lupa sama Allah -___-
. Alhamdulillah, tiada daya dan kekuatan
selain dariMu.
Selanjutnya,
saya mengucapkan jazakumullah khairan katsiran kepada bapak-ibu, keluarga,
saudara, sahabat dan seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pengerjaan
skripsi ini. Semoga amal kebaikannya dibalas oleh Allah dan mohon maaf jika
selama berproses ataupun berinteraksi selama ini saya banyak salahnya.
Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat...
(Segala puji hanya milik Allah yang dengan segala nikmatnya segala kebaikan
menjadi sempurna)
selesai...
Plosokuning, 29 November 2017
Komentar
Posting Komentar