Setelah menunggu, alhamdulillah
akhirnya keluar juga jadwal sidang lanjutannya. Yaps, hari rabu, 20 September
2017. Tepat sepekan dari ujian pertama kemarin. Setelah mendapatkan kabar
tersebut, segera saya mengabarkan hal ini pada orang tua yang sejak dari
kemarin selalu bertanya-tanya “jadinya
kapan jadwal ujiannya?”. Persiapan dari segi materi, teknis dan hati pun
telah saya mantapkan kembali dan akhirnya saya menggunakan kemaja putih yang
masih menggantung di kamar. Dalam hati saya, “bismillah semoga ini yang terakhir dan bisa lulus”.
Hari rabu pagi itu pun akhirnya
datang juga. Seperti biasa, pamit minta doa restu ibu bapak dan pagi itu
berangkat diantar ke kampus sekitar pukul 06.30 WIB. Sesampainy disana masih
sepi, hanya ada bapak cleaning service dan beliau membantu mempersiapkan
ruangannya (membukakan pintu dan menyalakan AC). Dalam hati saya, “bisa jadi kesuksesanmu itu karena bantuan
orang-orang, meskipun dengan hal-hal yang kecil atau kita anggap sepele”.
Intinya, jangan pernah sepelekan bantuan orang dan bukan melihat siapa tapi apa
yang diberikan pada kita.
Pagi itu, saya masih di dalam ruangan
sendiri. Temen-temen masih pada belum datang, Cuma Muti yang udah datang dan
siap untuk notulensi. Sebab, saya juga memang tidak mengabarkan kembali di grup
angkatan (takut kalau nanti ditunda lagi hehe). Jadi hanya beberapa teman
(Sahabat RAIN) saja yang tahu. Dua doosen penguji pun sudah memasuki ruangan
dan juga dosen pembimbing saya. Waktu telah menunjukkan pukul 8 lebih, namun
masih ada 1 dosen penguji (*dosen yang pekan lalu gak bisa datang) yang belum
datang. Akhirnya, sidang dimulai dan langsung dilanjutkan tanya jawab. Yaps,
masih dilanjutkan tanya jawab dari dosen penguji (dari dosen matematika) yang
pastinya banyak revisi dibagian dasar teori, rumus, definisi dan teorema. Dilanjutkan
pertanyaan dari dosen penguji lain (yang juga selaku ketua tim penguji).
Sebelum bertanya, beliua memberikan informasi bahwa dosen penguji yang satunya
datang terlambat. Namun, setelah sesi tanya jawab sudah selesai, dosen penguji
yang terlambat itu pun belum juga hadir. Akhirnya, ketua tim penguji memutuskan
untuk nantinya saya presentasi sendiri ke dosen tersebut dan saya diminta
keluar ruangan untuk menunggu hasilnya.
Hmh, rasanya lega. Tapi deg deg an
juga nunggu pengumuman hasilnya. Cuma doa dan dzikir yang saya lantunkan untuk
menenangkan diri saya. Saya berdoa dalam hati, “Ya Allah jikalau saya belum lulus maka berikanlah hamba kekuatan dan
kesabaran dalam menerima ini, dan jikalau saya lulus maka berikanlah saya
kekuatan untuk senantiasa bersyukur atas nikmatMu”. Kemudian, saya diminta
masuk kembali ke ruangan untuk mendengarkan hasil pengumumannya.
Alhamdulillah, saya dinyatakan LULUS.
Akhirnya S.Si setelah berjuang 4 tahun di statistika, teringat dahulu waktu awal-awak
kuliah sempet pengen pindah jurusan karena dari jaman SMA pengen jurusan Gizi
Kesehatan. Teringat di tahun 2014, saya mencoba UM UGM kembali dengan memilih
jursan Gizi Kesehatan. Tapi, Allah berkehendak untuk saya tetap berada dan
harus berjuang di statistika. Alhamdulillah ya Allah, tiada daya dan kekuatan
selain dariMu. Segera saya mengabarkan kabar bahagia ini pada orang tua dan
keluarga. Meskipun, belum terlalu plong
karena masih ada satu tanggungan presentasi ke satu dosen penguji.
Kemudian, kami semua turun ke lantai
1 untuk foto-foto bersama. Pas lagi siap-siap untuk foto, tiba-tiba ada mobil
hitam datang dan parkir di depan gedung. Yaps, beliau adalah dosen penguji saya
yang tadi belum bisa hadir. Setelah beliau naik ke ruangan, langsung saya
menyusul ke ruangan beliau (naik lagi ke lantai 3). Bismillah, saya ketuk pintu
ruangan beliau dan meminta izin untuk masuk. Saya menjelaskan maksud kedatangan
saya dan langsung dilanjutkan presentasi dengan draft skripsi saya (tanpa ppt).
Yaa, mungkin sekitar 15an menit saya presentasi dan tanya jawab dengan beliau.
Alhamdulliah, telah sah semua syarat kelulusan saya. Sudah presentasi pada
semua dosen penguji. Tinggal revisi.
MasyaaAllah, begitu indah
skenarioNya. Mungkin sidang ditunda, supaya saya lebih siap dan juga menyambut
tahun baru hijriah 1439 (21 September 2017). Semoga dengan kejadian ini semua
bisa semakin mendekatkan diri padaNya dan sebagai awal hijrah terbaik di hari
pertama menjadi sarjana. Aamiin...
bersambung...
Plosokuning, 26 Oktober 2017
05 Shafar 1439 H
Komentar
Posting Komentar