Yaps,
setelah alhamdulillah berhasil mencoba data dan merunning di programnya. Langkah
selanjutnya, segera menyelesaikan semua bab nya. Meskipun masih ada satu hal
yang belum terjelaskan dari penulis jurnalnya. Ceritanya, masih ada satu hal
yang masih saya belum ketahui secara jelas alasannya. Sudah menghubungi penulisnya
hingga entah berapa kali. Hampir tiap hari selalu nge-email dan mantengin email
berharap ada email balasan dari bapak penulisnya.
Akhirnya saya
memutuskan untuk konsultasi pada DPS terkait hal itu sekaligus konsultasi
skripsi saya yang hampir 100% selesai. Setelah bertemu DPS, beliau menyarankan
pada saya untuk tetap melanjutkan sambil menunggu balasan emailnya. Hmm...
bismillah saya pun segera menyelesaikan skripsi saya sambil tetap berusaha
untuk menghubungi penulisnya.
Selain menghubungi
penulisnya via email, sebelumnya saya juga sudah berusaha bertanya ke teman dan
kakak tingkat. Tapi, belum ada hasilnya. Karena emailnya belum juga dibalas,
akhirnya saya mencoba mencari biodatanya. Alhamdulillah, mendapatkan biodata
beliau lengkap ada nomor hp (nomor India). Saya pun mencoba menghubunginya via
sms dan terkirim (fyi : sekali sms 1K
kayaknya). Berulang-ulang saya mengirim sms, terkirim tapi juga tak ada
balasan. Nomornya tidak terdetect di WA (mungkin gak ada WA). Kemudian, saya mencoba searching di internet media sosial apa
yang sering digunakan di negara India. Ada beberapa media sosial yang sering
dipakai yaitu seperti nimbuzz, gupshup, hi messenger dan telegram. Semuanya sudah
saya install satu per satu di hape saya. Memang dalam beberapa media sosial
tersebut banyak pengguna dari India. Namun, saya tak menemukan juga akun bapak penulis
tersebut. Di titik ini saya mulai memasuki fase bingung tingkat tinggi (a.k.a stress).
Saat itu
saya sudah benar-benar hampir merasa menyerah, sampai berpikir “apa iya harus ganti judul?”. Tapi,
kemudian berpikir kembali “tapi, sudah
sampai sejauh ini, hampir selesai”. Sampai-sampai, tiap dijalan pas lihat
plat nomor yang belakangnya XY dan ZY selalu terpikirkan hal tersebut, karena
masalahnya itu terkait matriks X , Y dan Z yang belum terpecahkan. Jadi, setiap
di jalan raya lihat motor atau mobil dengan plat yang ada huruf XY dan ZY
selalu langsung teringat dengan skripsi. Hingga sering membuat saya merasa
menjadi orang yang memiliki masalah yang entah solusinya bagaimana.
Hampir beberapa
minggu, saya sudah mengalami stress dan terus berodoa pada Allah. Hingga suatu
hari saya memilih untuk menonton youtube kajian ustadz hanan attaki. Dari situlah,
saya mulai sering mencari dan mendengarkan tentang kajian yang bertemakan
pertolongan Allah dari semua masalah (doa, solusi dari masalah, istigfar,
keyakinan pada Allah dan lain sebagainya). Mendengarkan sendiri sambil
merenungi hingga meneteskan air mata sering saya alami. Betapa saya masih
kerdil iman ini, hingga masalah seperti itu hampir membuat saya putus asa :( .
Semakin saya muhasabah diri, alhamdulillah saya semakin berusaha untuk
menguatkan rasa iman ini. Sebab, suatu ujian sangatlah berkorelasi dengan
keimanan kita. Bagaimana bisa menumbuhkan keyakinan kita pada Allah dengan
mempercayai bahwa semua yang terjadi ialah kehendak Allah. Ketika sudah yaqin
akan datangnya pertolongan Allah, insyaaAllah Allah akan mudahkan jalannya.
Seperti sebuah
kisah yang diceritakan oleh ustadz hanan pada salah satu kajiannya tentang
sebuah keyakinan pada Allah. Pada suatu hari ada seorang bapak yang datang pada
Rasullulah SAW dan berkata, “ Ya Rasul,
anakku saat ini sedang di tawan oleh musuh dan akan dibunuh jika tidak ditebus
dengan uang sebanyak (berapa*lupa) dirham ”. Saat itu sahabat-sahabat Rasul
yang kaya sedang melakukan safar, sehingga nggak bisa memberikan uang untuk
menebusnya. Kemudian Rasulullah SAW mengatakan, “ bacalah Laa hawla walaa quwwata illa billah..”. Seorang bapak itu
langsung menjawab dengan yakin, “Baik ya
Rasulullah...” dan langsung pulang ke rumah. Sesampainya dirumah, bapak itu
menceritakan kepada istrinya. Apa komentar istrinya?. Bukan komentar, “terus uang nya gimana?”. Bukan. Tetapi,
istri itu langsung menjawab juga dengan yakin, “baik suamiku..”. Kemudian sepanjang hari itu suami istri berdoa
apa yang dianjurkan oleh Rasullullah SAW. Apa yang terjadi?. Dengan izin Allah,
malam itu anaknya pulang ke rumah dan membawa sekitar 100 ekor domba. Langsunglah
keluarga itu mengucap syukur pada Allah dan saling berpelukan. Kemudian anaknya
ditanya, “bagaimana kau bisa lolos?”.
Sang anak pun bercerita, “saat itu, aku
merasakan tali ikatanku kendor dan para penjaga semuanya sedang tertidur pulas.
akhirnya aku melepas talinya dan sebelum pergi aku berpikir kenapa tidak
sekalian membawa domba-domba tersebut sebagai ghanimah (harta rampasan perang).”
Itulah salah
satu contoh kekuasaan Allah. Siapa yang bisa membuat mata penjaga tetap
terpejam ketika anak itu berusaha lolos? Siapa yang bisa membuat telinga
penjaga itu tidak mendengar suara ribut ratusan domba?. Allah SWT lah yang
menskenariokan semua ini, semua ada dalam genggamanNya. Selain itu hal yang
bisa kita ambil pelajaran yaitu, kunci solusi dari sebuah masalah adalah berdoa
kepada Allah yang disertai keyakinan 100% bahwa Allah pasti akan menunjukkan
jalan untuk menemukan solusi. Keyakinan dan keimanan inilah yang terpenting
dalam menghadapi setiap masalah. Seperti kata Aagym, “sepahit apapun masalah kita, yang penting adalah : apakah keimanan
kita pada Allah SWT bertambah?”. Sejatinya, masalah merupakan sebuah ujian
keimanan.
Setelah saya
banyak belajar beberapa hari yang lalu, alhamdulillah hati dan pikiran saya
menjadi lebih tenang. Terus belajar menungkatkan keyakinan , keimanan dan
bertawakal sepenuhnya pada Allah SWT dengan usaha yang telah saya lakukan.
bersambung...
Plosokuning, 30 September 2017
10 Muharram 1439 H
Komentar
Posting Komentar