Bismillah...
Sekedar
ingin berbagi tentang apa yang saya dapatkan pada “Pelatihan Komunikasi
Efektif” yang diselenggarakan oleh Departemen Matematika FMIPA UGM beberapa
waktu lalu. Acara ini merupakan acara yang pertama kali dilaksanakan dan semoga
bisa dilaksanakan seterusnya. Ohya, acara ini menginap 2 hari 1 malam di Omah
Petruk Kaliurang Sleman Yogyakarta.
Acara
ini dimulai pagi sekitar pukul 9 pagi dan langsung diisi fun games oleh Tim dari LPKM Fakultas Psikologi UGM hingga siang
hari. Dalam fun games tersebut banyak
hal yang dapat diambil pelajarannya antara lain kerjasama tim, kreativitas,
bagaimana mengenal diri sendiri, kita harus bersiap masuk ke dalam ‘arena’ dan
menghadapinya. Setelah ISHOMA
dilanjutkan dengan workshop komunikasi dan teknik wawancara dalam dunia kerja.
Hal ini menarik dengan adanya contoh praktek langsung wawancara kerja dalam
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Pada
saat wawancara kerja ada 4 hal penting yang harus diperhatikan, yaitu
penampilan, motivasi, komitmen dan komunikasi. Penampilan akan menjadi poin
pertama dalam kriteria penilaian, usahakan datang dengan pakain rapi dan sopan,
mengetuk pintu terlebih dahulu, berjabat tangan (menyesuaikan) dan jangan duduk
ketika belum dipersilahkan duduk. Motivasi dan komitmen untuk bekerja di
perusahaan tersebut harus kuat dan menunjukkan kesungguhan. Hal terpenting selanjutnya yaitu terkait komunikasi baik
verbal maupun non verbal. Menurut survey
yang dilakukan oleh LPKM, mahasiswa UGM cenderung kurang baik dalam komunikasi
dalam dunia kerja. Ada beberapa tips yang dapat kita gunakan untuk belajar
berkomunikasi dengan baik. Pertama, berbicaralah secara efektif, efisien,
hilangkan kalimat “ee...ee...” yang bisa diganti dengan jeda/pause sejenak. Kedua, kurangi hal-hal
atau kalimat yang membuat bingung dan tidak penting, jawablah sesuai yang
ditanyakan. Ketiga, kita harus banyak membaca karena terkadang akan ada
pertanyaan yang berhunbungan dengan pengetahuan atau berita umum. Terakhir
jangan terlalu serius juga, harus punya sense humor supaya ‘cair’. Selain itu
dalam proses wawancara biasanya akan dibahas terkait pengalaman organisasi, soft skill, bagaimana menghadapi
konflik, stress management dan leadership. Tetaplah belajar dan
mempraktekannya (learn and practice).
Selalu “Think Fast, Talk Smart”.
Selanjutnya,
malam hari dilanjutkan kelas motivasi yang disampaikan oleh Pak Frengky
(konsultan) alumnus Matematika FMIPA UGM. Disini saya tidak banyak menulis,
karena lebih tepatnya untuk dipahami dan diresapi J. Poin pertama yang saya tangkap yaitu
bagaimana kita menjadi manusia dengan motto “Be Better, not Be The Best”. Karena ketika kita sudah merasa
menjadi yang terbaik, maka kemungkinan kecil kita akan memperbaiki diri. Kedua,
terkait bagaimana kita memandang hal kecil disekitar kita sebagai sebuah
kebahagian. Sebelumnya dilakukan eksperimen melalui pre test untuk menuliskan
hal-hal yang membuat bahagia dalam waktu 30 detik. Kemudian diambil sampel, ada
yang mampu menuliskan 13 namun ada juga yang hanya menuliskan 1 saja. Bahagia
itu sederhana, tinggal bagaimana kita memandangnya. Makanya dalam Al-Qur’an pun
kita sebagai muslim harus senantiasa bersyukur, semakin bersykur maka Allah
akan menambah nikmatNya. Bahkan dalam QS Ar Rahman pun sampai 33 kali
dijelaskan “Maka, nikmat TuhanMu yang
manakah yang kau dustakan?”. Mari sama-sama belajar untuk selalu bersyukur.
Bersyukurlah, maka kau akan bahagia J.
Selanjutnya terkait bagaimana kita harus punya visi yang jelas dengan rumus
SMART, yaitu Spesifik, Measurable
(terukur), Akurat, Reliable (jelas) dan
Time Table (waktu yang jelas). Jadi,
mari sama-sama belajar menyusun visi hidup yang jelas dan detail.
Next day dilanjutkan dengan sharing-sharing dari
berbagai profesi yaitu pengusaha, perusahaan swasta hingga PNS. Pertama kali,
ada sharing dari Pak Rudy yang bekerja di AXA Indonesia yang memberikan ilmu
tentang bagaimana menembus dunia kerja. Beliau memberikan beberapa strategi sukses
dalam dunia kerja antara lain, senantiasa untuk memaksimalkan dan meningkatkan skill , jangan pasang standart kerja
yang tinggi/pilih-pilih kerja, sabar dalam menjalani proses, butuk kegigihan,
kedisiplinan, ada semangat untuk terus belajar, mengenali kelemahan dan
kelebihan diri, membangun kepribadian unggul, mampu menyusun strategi yang
sesuai, kenali dan pahami lingkungan kerja, mampu bekerja kelompok/mandiri, jujur
dan berintegritas. “Do What You Love and
Love What You Do”. Beliau juga menyampaikan terkait pentingnya EQ, yang
berpengaruh selama kita berproses dalam dunia kerja. Perilaku dan karakter seseorang
juga menjadi poin penting untuk belajar mengenali diri dan membantu kita untuk
sukses. Perbedaan perilaku dan karakter ialah, perilaku itu terukur dan tampak
dari luar sedangkan karakter tidak bisa diukur dan ada di dalam diri seseorang.
Selanjutnya
sharing-sharing bersama CFO bukalapak.com yaitu Pak M Fajrin. Beliau bercerita
panjang lebar tentang sejarahnya memulai bisnis bersama kedua sahabatnya yang
akhirnya saat ini sukses mengembangkan bukalapak.com. Poin utama dan pertama
yang beliau sampaikan ialah terkait visi
menjadi seorang pengusaha. Tidak sedikit orang ingin menjadi pengusaha karena berbagai visi
seperti, karena bisa bekerja dengan waktu fleksibel, bisa memiliki uang banyak,
punya banyak waktu bebas, gengsi punya perusahaan, ingin terkenal dan lain
sebagainya. Namun, kata beliau semua alasan itu masih ‘semu’. Oleh karena itu,
niat atau visi bukalapak.com ialah memberikan manfaat untuk sekitar. Bukalapak ingin
mengembangkan UKM di Indonesia supaya bisa lebih maju dan bersaing dalam
tingkat nasional. Disini beliau lebih banyak bercerita tentang perjalanan
bukalapak dari waktu ke waktu berdasarkan visinya. Visi ini sangatlah penting,
karena jika visinya masih bersifat ‘semu’ maka kemungkinan besar usaha tersebut
tidak akan bertahan lama.
Beliau
juga memberikan tips bagaimana untuk memulai sebuah usaha yaitu idea, team, capital dan execution. Pertama adalah ide, banyak
orang mengurungkan niat usaha karena alasan modal. Padahal hal pertama yang
harus dipersiapkan adalah ide dengan melihat peluang yang ada dan problem/masalah apa yang akan
diselesaikan. Kedua adalah tim yang ideal (2-3 orang), solid dan sesuai dengan
kebutuhan. Dalam pembentukan tim harus memperhatikan 4C yaitu, Comitment, Character, Capacity and Chemistry.
Ketiga adalah modal yang dapat diperoleh dari berbagai sumber pendanaan seperti
dari bank, investor, keluarga hingga modal sendiri. Terakhir dan yang paling
penting adalah eksekusi/prakteknya. Jika dituliskan dalam sebuah rumus ialah : , dimana adalah ide dan n adalah eksekusinya.
Terakhir
diisi dari Bu Maria Gayatri alumni Statistika UGM yang saat ini bekerja di
BKKBN Pusat. Beliau sharing terkait perjalanan karirnya, penulisan CV dan
wawancara dalam dunia kerja. Dalam merancang CV, usahakan hanya 1-2 halaman,
difokuskan sesuai perusahaan yang dituju (jangan disamakan untuk semua
pengiriman lamaran di banyak perusahaan), cantumkan pengalaman kerja,
kemampuan, prestasi utama, pencapaian, menjelaskan hard skill (ilmu selain disiplin imu kita) dan soft skill (penjelasan singkat bagaimana kita memimpin,dll) dengan diberikan
levelnya, pendidikan (IPK, jurusan dan universitas) dan dengan desain yang simple serta menarik. Dalam wawancara
memperlihatkan bagaimana kesiapan kita dalam bekerja diperusahaan tersebut. Ada
beberapa bentuk wawancara kerja antara lain, face to face, panel interview, video call, FGD/LGD dan project presentation. Beberapa tips
dalam wawancara kerja yaitu usahakan datang 30 menit sebelum interview, ngobrol dengan teman yang
ikut interview (jangan main hp),
melihat lingkungan kantor untuk mencari keunikannya yang dapat digunakan sebagai
bahan pertanyaan saat wawancara nantinya, baca buletin atau majalah yang ada di
ruang tunggu supaya menambah wawasan, menjawab hal yang ditanyakan, siapkan
bahan cerita pengalaman pribadi yang
membawa ke perubahan signifikan positif, ceritakan kelemahan dan tunjukkan
usaha untuk mengatasinya. Biasanya diakhir wawancara akan ditanyakan ,” Apakah ada yang ditanyakan ?” maka
ajukkan pertanyaan sebagai bentuk ketertarikan dan keseriusan kita melamar
kerja di perusahaan tersebut. Contoh yang bisa ditanyakan ialah, “ Bagaimana kesempatan pengembangan
kompetensi jika bekerja di perusahaan ini ?” atau “Bagaimana budaya kerja di perusahaan ini?”.
Mungkin
ini sedikit yang bisa saya tangkap dari pelatihannya dan bagikan ke temen-temen
semua. Mohon maaf apabila masih banyak kesalahan. Semoga bermanfaat dan kita
bisa menjadi orang yang bermanfaat untuk orang lain. Pekerjaan sangat dekat
dengan rezeki, rezeki setiap orang sudah ditetapkan olehNya tinggal bagaimana
kita menjemput rezeki dengan cara yang di ridhoiNya. Tidak usah risau atau
galau tentang rezeki, mari belajar dari seekor induk burung yang terbang dengan
yakin dari sarang untuk mencari rezeki (makanan) untuk anak-anaknya dan
akhirnya kembali dengan jatah rezekinya. Kuncinya jika ingin rezeki dekat
dengan kita, maka dekati dahulu kepada Sang Pemberi Rezeki.
#Bismillah
#ch19
#NoteToMySelf
Komentar
Posting Komentar