Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Goes to IPB

Bismillah… Bingung mau memulai ceritanya dari mana, karena panjangnya perjalanan ini baik sebelum dan sesudah. Baiklah kawan, akan ku mulai cerita perjalanan penuh hikmah ini.                 Sore hari tanggal 24 Oktober 2014 itu aku memulai perjalanan bersama sahabat-sahabat KMFM UGM. Perjalanan ini akan menuju ke Serum G IPB salah satu unit kerohanian Islam dari Fakultas MIPA IPB.   Awalnya aku semapt bimbang untuk ikut kunjungan itu, karena ahad siang ada agenda yang tidak bisa ku tinggalkan, dan ada beberapa agenda juga di 3 hari itu. Namun, karena aku sie acara dan aku pertimbangkan lagi akhirnya aku memutuskan untuk ikut kunjungan. Akhirnya sore itu sekitar pukul 5 sore bus berangakat dari UGM menuju IPB. Bismillah…                 Dalam perjalanan yang panjang itu pun, ketika sore hari menjelang maghrib kita semua ...

Mensyukuri Nikmat-Nya : Menjauhi Rasa Dengki dan Memperbanyak Sedekah

  Dalam Al Qur’an surat At Tin ayat 4, “ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya ”. Telah dijelaskan bahwa m anusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna. Diberikan akal, hati dan fisik yang tidak dimiliki oleh hewan maupun tumbuhan. Allah telah menganugerahkan panca indera yang lengkap, berupa mata, hidung, telinga, kulit dan mulut yang harus digunakan dengan sebaik-baiknya. Karena suatu saat nanti, semua panca indera itu akan menjadi saksi terhadap apa yang telah dilakukan semasa di dunia. Seperti yang tertuang dalam Al-Qur’an, “ Pada hari (ketika) lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi terhadap segela yang pernah mereka kerjakan” (QS An Nur : 24)                    Manusia sebagai makhluk terbaik dan sempurna, mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah padanya merupakan sebuah keniscayaan. Karena dengan menyukuri n...

Khubaib bin Adi, Tak Gentar Menghadapi Eksekusi Mati

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengutus sepuluh orang sahabat sebagai mata-mata (peristiwa ini dikenal dengan Perang Raji’). Beliau mengangkat Ashim bin Tsabit radhiallahu ‘anhu sebagai pemimpin pada ekspedisi ini. Ketika tengah berada di daerah Hadah, yang terletak antara Asafan dan Mekah, kedatangan mereka terendus oleh orang-orang kafir dari bani Lihyan. Sejurus kemudian, bani Lihyan melakukan pengejaran terhadap pasukan mata-mata ini. Bani Lihyan kurang lebih mengerahkan 100 orang pemanah. Pengejaran mereka sampailah ke tempat yang disinggahi para sahabat, dan mereka menemukan biji kurma. “Ini kurma dari Yatsrib (Madinah).” Seru mereka. Mereka pun segera melakukan penelusuran mengikuti jejak-jejak tersebut, hingga akhirnya berhasil menyusul rombongan para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Begitu menyadari kedatangan musuh, Ashim bin Tsabit radhiallahu ‘anhu dan para sahabat lainnya berlindung di dataran tinggi. Musuh berhasil mengep...